SOLOK SELATAN - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Rabu, 20 November 2022.
Kunjungan itu dalam rangka Pencanangan Solok Selatan (Solsel) sebagai Sentra Sorgum Nasional-Integrasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan dan Ketahanan Energi.
"Guna mewujudkan kepatuhan dan mendukung program ketahanan pangan, pakan, dan energi nasional, Kabupaten Solok Selatan mulai melakukan penanaman tanaman serba manfaat, sorgum. Di tahap awal ini pemerintah dengan mengajak masyarakat mempersiapkan lahan seluas 566 hektar untuk ditanami sorgum, " ujar Harvick.
Disebutkannya, bahwa pemerintah terus berinovasi dan terus bergerak, oleh sebab itu katanya, masyarakat harusnya menyambut baik dan proaktif. Kementerian Pertanian (Kementan) menurut Harvick, terus melakukan pengembangan varietas alternatif, seperti sorgum, porang, singkong.
Harvick menyambut baik upaya pemerintah Kabupaten Solok Selatan dalam mendukung program ketahanan seperti halnya yang dicanangkan saat itu. Namun yang lebih penting menurutnya, keseriusan dan konsisten hingga apa yang telah dicanangkan itu tidak hanya menjadi sebuah wacana belaka tanpa action dan tindak lanjut.
Baca juga:
Babinsa di Babahrot Masif Dampingi Pertanian
|
Dalam kesempatan itu, Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Harris Yahya, mengatakan pemanfaatan sorgum untuk bioetanol bisa menjadi alternatif saat ketersediaan bahan bakar minyak dari fosil mulai berkurang.
"Indonesia telah sukses menggunakan biodesel yang menggunakan minyak sawit untuk campuran solar. Kita bisa menjadi contoh ini untuk BBM jenis premium, perlite atau pertamax dengan menggunakan etanol dari sorgum ini, " katanya.
Kemudian Direktur PT.Sorgum Indonesia Muhendri Sultan Chaniago mengawali sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas Penobatan Solok Selatan sebagai sentra Sorgum dan energi terbarukan. Dia memastikan hasil produksi sorgum akan dibeli PT.Sorgum Indonesia, yang dituangkan dalam bentuk perjanjian atau MoU untuk wajib beli.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan, dengan dicanangkan daerab yang dipimpinnya itu sebagai sentra sorgum nasional, tentu menjadi angin segar yang membawa harapan baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Solok Selatan.
"Ini berkah untuk masyarakat Solok Selatan. Program ketahanan pangan tersebut menjadikan Solok Selatan sebagai sentra sorgum yang akan menunjang pemenuhan pasokan sorgum di Sumatera Barat dan nasional. Hasilnya In syaa Allah akan terlihat dari taraf perekonomian masyarakat, " ungkap Khairunas.
Khairunas mengakui, sorgum memang masih terbilang baru didengar oleh masyarakat Solok Selatan. Namun pemerintah memastikan program tersebut telah terintegrasi langsung dengan pasarnya yang akan menampung seluruh hasil panen masyarakat, yang diikat dalam bentuk perjanjian kerjasama.
Sebelumnya Katua DPRD Kabupaten Solok Selatan Zigo Rolanda menyampaikan terima kasih kepada Wamentan, Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru Terbarukan, Direktur PT. Sorgum Indonesia, beserta rombongan yang telah berkenan menjadikan Solok Selatan sebagai sentra sorgum nasional.
“Ini tentu berita gembira dan menumbuhkan harapan baru bagi masyaraakat Kabupaten Solok Selatan untuk lebih maju dan lebih sejahtera melalui pembudidayaan dan pengembangan sorgum di Kabupaten Solok Selatan, ” ujar Zigo.
Namun mewakili menjadi harapan terkait kegamangannya mewakili masyarakat terkait pasar yang akan menampung hasil produksi masyarakat. Hal itu dikarenakan pengalaman Solok Selatan, pada tahun 2017 juga pernah dilakukan pencanangan seperti yang dilakukan saat itu, namun terkait dengan penbudidayaan jagung, yang dilakukan pada lahan seluas lebih kurang 2.200 hektar namun harganya tidak stabil.
Turut hadir dalam kegiatan itu Dandim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan, SE, Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti Adhi Sabhara, SH, S.IK, M.Si, perwakilan dari Kejari, Sekretaris Daerah, OPD, serta penyuluh di lingkup Kabupaten Solok Selatan, dan masyarakat. (Amel)